Selasa, 27 November 2007

Pelupa?? Ga insaf juga!!!


Sering kali kita lupa, entah sengaja lupa ataupun disengajakan. Lupa makan, lupa sholat, lupa sikat gigi, makin sering aja aku temui orang yang dengan bangganya lupa. Deuuh, capek deh ngingetin temen-temen harus buat LPJ, progress report, buat Planning Program dsb. Kenapa sih kalian sok lupa... Aku tuh nunggu dg setiaaaa bangettt. Laporan pertanggungjawaban sering kali tergadaikan dengan ulah lupa, lagi-lagi lupa. Lupa lagi lupa lagi. Puncaknya lupa dengan jadwal siaran, datang mepet waktu. Sedang Narasumber sudah menunggu lama bngeet. Akhirnya dengan langkah pasti memutuskan untuk tidak ada siaran. Dan narasumber pun pulang dengan santainya. Sedang penyiar datang tergopoh-gopoh dan... esoknya, surat skors pun diterima. Baik, selamat menikmati ”libur” seminggu.
.............................................
Iya… Iya!!!
Kata-kata itu aku ulangi lagi sebagai tanda keyakinan bahwa aku harus menghubungi ustadz Aam. Jangan Lupa lagi!! Ustadz Aam itu yang ceramah di daerah Bandung. Kebetulan ceramah di OZ radio. Beberapa waktu lalu aku menghubungi radio OZ dibandung. Tapi ternyata belum bisa bicara langsung dg Program Directornya. Baik, ntar aku hubungi lagi, batinku. Hari ini lagi-lagi aku ditegur Bos karena belum menghubungi Oz Radio untuk kesekian kali. Alasannya LUPA, akibatnya apa yang aku terima? Ketidakpercayaan, jelas!!!
………………………………
Hey!! Sudah jam 5 sore, trus…
Kamu kan belum sholat!!! Teriakan ku itu aku tujukan buat temanku. ”Ya ampuun, iya, aku lupa..” ahhhh, lupa lagi lupa lagi.
................................................
”Nooooooon, kamu ga datang rapat!!! Belum datang juga, aku tungguin dah bermenit-menit kamu belum datang juga. Kenapa sihhhhhh, ga ontime!!! Aku nunggu dah ampe berjamur!!!”
..................................................
”Kaaaaak , tolong lemparkan kunciku, aku teriak dari lantai bawah ke lantai atas, agar temanku melemparkan kunciku yang ketinggalan diatas meja kerja. Hal itu aku lakukan setelah bolak-balik cari di tas kerja, peluh keringat mencari kunci itu. Haaah, lupa deh!!!
Lupa bukanlah nama restoran, lupa adalah karena kurang dzikr.....

Lalu apa kata mereka?

"Penyakit" lupa makin perlu diwaspadai sebab, seperti yang dilansir oleh The Straits Times (TST), edisi 9 Januari 1998, otak generasi tahun 50-an yang kini mulai menginjak usia paruh baya, mengalami kemunduran. Apa penyebab kemunduran itu dan bagaimana solusinya? Klinik Memori maupun pelbagai suplemen ditawarkan untuk membantu.

Menurut Jed Diamond, terapis dan pengarang Male Menopause, penyakit lupa sebagian disebabkan oleh gangguan hormonal yang ditandai dengan beberapa gejala seperti sifat lekas marah.

100.000 sel mati per hari
Yang masih menjadi persoalan adalah bagaimana informasi yang ditangkap manusia bisa tersimpan di otak. "Proses mengingat tak bisa dilepaskan dari belajar, learning," kata Prof. Sidiarto. Belajar merupakan proses untuk memperoleh informasi atau pengetahuan baru. Sedangkan daya ingat (memori) adalah proses yang menyimpan pengetahuan yang diperoleh itu dalam waktu lama serta dapat mengingatnya kembali sewaktu dibutuhkan. Jelas, dalam mencerap informasi dari lingkungan, kita amat bergantung kepada kemampuan daya ingat ini.
Banyak pertanyaan tentang proses mengingat masih belum terjawab. Soalnya, "Belajar dan memori merupakan fenomena yang kompleks," kata John Byrne, Ph. D., guru besar dan ketua jurusan neurobiologi dan anatomi Sekolah Kedokteran Universitas Texas di Houston, AS. Sebab melibatkan seluruh bagian otak.

McGannon juga menambahkan, cara terbaik untuk mengatasi penyakit lupa adalah beristirahat yang cukup untuk memberikan kesempatan otak berelaksasi. Ini bisa dilakukan, semisal, dengan tidur selama lima menit, mengambil napas dalam-dalam, melakukan meditasi pagi dan malam, serta berolahraga agar pusat-pusat memori otak dipenuhi darah yang kaya oksigen. Tapi, tambahnya, yang terpenting adalah menghilangkan perasaan cemas dan jangan terlalu mempersoalkan masalah yang tengah dihadapi.

Berdzikir juga sebagai meditasi sugesti yang terkesan tenang baik dilakukan kala stress menumpuk, sehingga ibarat "refresh" (istilah komputer), memori dalam kepala menjadi lebih segar. Selamat mencoba! (dari berbagai sumber)